Selasa, 01 Mei 2012

Peringatan Hari Buru Internasional


2013, May Day Libur

Aksinya buruh di Kantor Wali Kota Medan  beberapa waktu lalu. Hari ini, kaum buruh juga turun ke jalanan di Medan.
ANDRI GINTING-SUMUT POS
Aksinya buruh di Kantor Wali Kota Medan beberapa waktu lalu. Hari ini, kaum buruh juga turun ke jalanan di Medan.
MEDAN-Peringatan Hari Buruh Internasional atau yang lebih dikenal dengan May Day tahun depan akan menjadi hari libur daerah di Sumatera Utara. Janji ini dikemukakan pihak Pemerintah Sumatera Utara (Pemprovsu) di depan elemen buruh.
“Pada 2013 kita akan membuat Expo untuk menyambut May Day dan menjadikan 1 Mei sebagai hari libur,” ujar Plt Gubsu, Gatot Pujo Nugroho, saat bertemu dengan berbagai elemen serikat buruh di Sumut, di Rumah Dinas Gubernur Jalan Sudirman Medan Minggu (29/4) malam.
Gatot menjelaskan, selain menetapkan 1 Mei sebagai hari libur daerah, Pemprovsu juga akan menyusun peraturan daerah (Perda), mengenai buruh dan mengusulkan perubahan aturan sistem pengupahan kepada pemerintah pusat.
Terkait penetapan May Day sebagai hari libur, Gatot meminta jajaran Pemprovsu dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dapat memfasilitasi usulan tersebut. May Day diperingati sebagai pestanya kaum buruh dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan positif dan elegan, di antaranya Labour Expo Party kerja sama pengusaha dan buruh.
Ketua Apindo Sumut Parlindungan Purba langsung menyambut baik. “May Day dijadikan hari libur kami sangat setuju dan kami sudah berkali kali mengusulkan kepada pemerintah, sehingga hari tersebut bisa nikmati buruh bersama keluarga. Ini adalah penghargaan bagi pekerja. Kalau bisa Sumut memulai terlebih dahulu sebelum pusat, akan bagus sekali,” kata Parlindungan Purba.
Dalam kesempatan tersebut, Gatot juga mengatakan akan dibentuk tim kecil yang terdiri dari unsur buruh, pengusaha dan pemerintah serta pakar untuk menyusun berbagai materi usulan perubahan Kepmen Tenakerja dan Tansmigrasi Nomor 17 tahun 2005. Tugas tim ini nantinya akan menyusun komponen apa saja yang perlu ditambahkan untuk mencapai kebutuhan layak pekerja, serta berabagai usulan lainnya yang dianggap perlu.
Seperti diungkapkan Minggu Saragih dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia, Kepmen 17/2005 ini dianggap menjadi penyebab utama rendahnya upah buruh karena hanya memasukkan 44 komponen. “Jumlah komponen tersebut sudah tidak relevan dengan kebutuhan riil pekerja minimal 90-an komponen kebutuhan. Disamping itu, Permen hanya menghitung kebutuhan hidup bagi pekerja lajang, sehingga upah yang selama ini ditetapkan tidak mampu menghidupi anggota keluarga kaum buruh,” ujarnya.

Dua Aksi, Dua Tujuan

Peringatan May Day hari ini di Medan tampaknya akan terpecah menjadi dua. Pertama, aksi turun ke jalan yang berkumpul di Lapangan Merdeka dan kedua yang berkumpul di Lapangan Benteng.
Massa buruh yang berkumpul di Lapangan Merdeka diketahui akan menuju Gedung DPRD Sumut di Jalan Imam Bonjol dan Kantor Gubernur di Jalan Diponegoro. Sedangkan massa yang berkumpul di Lapangan Benteng memilih Bandara Polonia sebagai tujuan.
Setidaknya hal ini diungkapkan Kepala Divisi Advokasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Serikat Buruh Seluruh Sumatera Utara (SBSU), M Amrul Sinaga SH kepada Sumut Pos.
“Iya, jadi. SBSU seperti tahun-tahun sebelumnya juga akan turun dalam peringatan May Day besok (hari ini, Red). Kalau SBSU bersama serikat buruh/serikat pekerja lainnya, dalam peringatan besok akan mengerahkan perwakilan sedikitnya 2.000 anggota,” tegasnya, Senin (30/4).
Lebih lanjut Amrul menyatakan, aksi akan dimulai dari Lapangan Merdeka sebagai titik kumpul, kemudian dilanjutkan ke gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol dan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro Medan. “Iya, bersama pemerintah di Lapangan Merdeka dengan tetap mempertahankan roh dan/atau semangat May Day dengan tuntutan utama adalah jadikan 1 Mei sebagai hari libur nasional, hapuskan sistem kerja outsourcing, hapuskan praktik PPH 21 yang sangat memberatkan kaum buruh/pekerja dan lainnya. Aksi terus berlanjut ke gedung DPRD Sumut dan Kantor Gubsu,” tuturnya.
Di sisi lain, Dewan Buruh Sumatera Utara (DBSU) juga akan turun ke jalan dengan ribuan massanya dengan mengambil titik kumpul di Lapangan Benteng. “Bersama elemen buruh yang tergabung dari mahasiswa dan masyarakat bersedia turun dalam aksi May Day ini. Diperkirakan massa akan terus bertambah untuk beraksi menuntut kesejahteraan kaum buruh,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI)1992 Provinsi Sumatera Utara, Drs Pahala Napitupulu, kemarin siang.
Dalam aksinya tersebut, lanjut Pahala, massa mengharapkan Plt Gubsu dan Kapoldasu dapat menerima seluruh aspirasi massa di Bandara Polonia Medan. “Hal itu kami lakukan dengan berkumpul di Bandara Polonia Medan agar presiden dan menteri perhubungan serta dunia internasional mengetahui nasib buruh di Kota Medan sudah tertekan,” ucapnya.
Lalu, kenapa tidak berkumpul di Lapangan Meredeka seperti yang difasilitasi pemerintah dan memilih Lapangan Benteng sebagai titik kumpul? “Sebenarnya kami tidak menerimanya lahir bathin. Tapi kami tetap menghargainya karena itu merupakan hak mereka,” tegasnya.
“Kenapa Kita tidak melakukan aksi ke Gubernur? Itu karena banyaknya persoalan di tengah-tengah masyarakat yang belum teselesaikan. Agar presiden mengetahui dan dunia internasional juga mengetahui bahwa segudang masalah di Sumatera Utara ini belum dapat diselesaikan,” timpal Koordinator Aksi, Bambang Hermanto, dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 92.
Terkait dengan rencana DBSU, beberapa jalan menuju Bandara Polonia pun dijaga ketat. Tiga titik yang masuk dalam kategori pelumpuhan akses jalan menuju bandara tersebut yakni Simpang Jalan Mustang dengan Jalan Juanda tepatnya di belakang Hotel Pardede, Simpang Jalan Juanda dengan Jalan Letda Sudjono, dan Jalan Mustang tepatnya didekat Runway Bandara Polonia Medan.
“Kita upayakan dengan tertib, aman dan damai walau ada pemblokiran jalan di beberapa titik namun kita tidak akan berbuat anarkis kecuali…,” tambah Bambang Hermanto.

Kemarin, di KIM Sudah Ada Aksi

Sementara itu, seratusan massa dari SBSI 1992, kemarin sudah melakukan pawai mengelilingi Kawasan Industri Medan (KIM). Aksi dimaksud guna menyerukan dan mengajak rekan-rekan mereka (buruh) yang bekerja di kompleks perindustrian tersebut untuk turun ke jalan melakukan aksi hari ini.
Amatan Sumut Pos di KIM Kecamatan Medan Deli, seratusan massa dengan  mengendarai sepeda motor dan mobil keliling dari KIM I hingga menuju ke KIM II. “Kita lakukan ini sebagai  bentuk solidaritas, agar besok rekan-rekan buruh dapat berpartisipasi dalam aksi 100 ribu buruh turun ke jalan,” kata Adi Jhon JB Sitanggang Ketua DPC SBSI 1992 Kota Medan.
Dikatakannya, dalam memperingati hari buruh sedunia sedikitnya sekitar 20 ribu massa SBSI akan turun ke jalan. “Kita akan berkumpul di Kota Medan bersama rekan-rekan yang lain,” ungkapnya.
Aksi kemarin berlangsung tertib. Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Endro Kiswanto berharap agar para pengunjuk rasa yang akan menyampaikan orasinya tetap menjaga kondusifitas. “Menyampaikan aspirasi itu hak warga negara yang diatur dalam Undang-undang, namun diharapkan jangan sampai anarkis,” pesannya.

Buruh di Deliserdang Mengheningkan Cipta

Aksi yang sama juga dilakukan Dewan Buruh Deliserdang, kemarin. Kegiatan digelar di depan pintu gerbang Kawasan Industri (KIM Star) Tanjungmorawa. Beberapa pengurus Dewan Buruh Deliserdang berorasi dengan menggunakan alat pengeras suara. Umumnya, orasi bertujuan untuk membujuk serta menghimbau agar buruh ikut aksi hari ini.
Selain berorasi, dewan buruh juga melakukan hening cipta. Hening cipta itu dipersembahkan untuk para pahlawan buruh yang gugur saat memperjuangkan hak buruh. Doa khusus diberikan kepada Marsinah pahlawan buruh dari Jawa Timur dan Rusli pahlawan buruh di Sumatera Utara, serta pahlawan buruh lainnya di seluruh belahan dunia.
Selesai kegiatan orasi serta mengheningkan cipta, massa Dewan Buruh Deliserdang bubar dengan iring-iringan kendaran bermotor dan kawalan petugas kepolisian dari Polres Deliserdang. (ari/adl/gus/mag-17/btr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar